Berbagi Informasi dan Tips Seputar Kesehatan

Jumat, 31 Oktober 2014

Anak Sering Mimpi Buruk, Bahayakah?

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami mimpi buruk, dan tidak terkecuali untuk anak-anak. Akan tetapi, para orangtua jangan sampai menyepelekan jika anak-anak sering mengalami mimpi buruk ketika tidur. Menurut hasil sebuah penelitian terbaru, anak-anak umumnya hanya sesekali mengalami mimpi buruk. Namun apabila sering mengalami mimpi buruk dalam jangka waktu lama, pada dasarnya bisa menjadi pertanda dini dari gangguan atau kelainan mental.
 

Pada dasarnya, mimpi berasal dari sistem limbik yakni area primitif di otak manusia yang bertanggung jawab terhadap keadaan emosi yang kuat. Sewaktu kita tidur, area otak tersebut akan membersihkan hal-hal yang telah kita alami seharian penuh. Proses inilah yang kemudian mengakibatkan timbulnya mimpi dan juga mimpi buruk.

Terdapat berbagai jenis mimpi buruk yang dapat dialami oleh manusia, namun secara umum seseorang akan merasa gelisah ketika tidur atau bermimpi dikejar-kejar oleh makhluk menyeramkan seperti monster atau sosok hantu. Contoh mimpi buruk lainnya adalah mendadak berada di depan banyak orang dengan kondisi telanjang, terjatuh dari ketinggian, mimpi meninggal atau mengejar sesuatu hingga kelelahan.

Seorang peneliti handal dari Inggris, Dieter Wolke (University of Warwick) mengemukakan bahwa anak-anak yang sering mengalami mimpi buruk secara terus-menerus disinyalir sedang menghadapi resiko lebih besar terhadap gangguan psikotik seperti halusinasi, gangguan pikiran atau delusi ketika masa remaja. Tiga dari empat anak biasanya mengalami mimpi buruk pada usia muda. Akan tetapi, mimpi buruk dalam jangka waktu lama ketika masa remaja bisa menjadi indikator dini tentang masalah yang lebih besar di masa mendatang.

Selain itu, para peneliti menyatakan bahwa untuk anak-anak dengan usia antara 2 hingga 9 tahun yang sering mengalami mimpi buruk akan beresiko mengembangkan berbagai ciri-ciri psikotik setengah kali lebih besar. Menurut hasil penelitian, anak-anak yang mengalami 1 periode mimpi buruk secara terus-menerus akan mempunyai risiko 16 persen lebih besar. Di sisi lain, anak-anak yang memiliki 3 atau lebih periode mimpi buruk secara berkelanjutan sepanjang penelitian, ternyata mengalami peningkatan 56 persen resiko.

Sementara itu, Director of Campaigns Lucie Russell di British Charity mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini sangatlah penting untuk diperhatikan. Menurutnya, apa pun yang bisa kita lakukan untuk mengidentifikasi tentang tanda-tanda penyakit mental sejak dini sangatlah penting untuk membantu ribuan anak-anak yang menderita gangguan mental.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Anak Sering Mimpi Buruk, Bahayakah?

0 comments:

Posting Komentar